Minggu, 20 Oktober 2019

Interaksi Sosial dan Lembaga Keluarga

Proses Terbentuknya Keluarga
Proses terbentuknya keluarga harus melewati tahap-tahap yang harus dilalui oleh orang yang akan membentuk lembaga keluarga. Tentunya tahaptahap itu harus sesuai dengan karakteristik hukum dan adat yang berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Secara umum, tahap-tahap dalam membentuk lembaga keluarga adalah sebagai berikut.
Proses Terbentuknya Keluarga

1) Tahap Pre-Nuptual
Tahap ini merupakan tahap persiapan sebelum dilangsungkannya perkawinan sesuai dengan adat, kebiasaan, tata nilai, dan aturan
dalam masyarakat yang bersangkutan. Bentuknya misalnya dapat berupa pelamaran, pertunangan, penentuan hari perkawinan, dan lain-lain. Orang yang akan melangsungkan perkawinan harus memenuhi segala persyaratan baik materiil maupun non-materiil. Materiil misalnya berkaitan dengan mas kawin, dan sebagainya, sedangkan non-materiil biasanya berkaitan dengan kesiapan psikis individu yang akan melangsungkan pernikahan.

2) Tahap Nuptual Stage
Tahap ini merupakan tahap inti dilangsungkannya perkawinan yang berupa kesepakatan hidup bersama untuk membina sebuah keluarga sesuai dengan apa yang dicita-citakan.
3) Tahap Child Rearing Stage
Tahap ini merupakan proses pemeliharaan anak-anak sebagai tanggung jawab dari sebuah keluarga untuk membesarkan dan mendewasakan anak-anak, sehingga tercapai tujuan keluarga yang bahagia sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

4) Tahap Muturity Stage
Tahap ini merupakan tahap lanjut dimana anak-anak mereka dari buah perkawinannya sudah melangkah dewasa dan siap untuk melangsungkan perkawinan membentuk keluarga baru.
Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Pembentukan Lembaga Sosial
Manusia adalah makhluk sosial yang berinteraksi satu sama lain. Sementara lembaga sosial merupakan sebuah perkumpulan masyarakat.  Interaksi sosial memiliki pengaruh besar terhadap terbentuknya suatu lembaga sosial. Interaksi sosial dan lembaga sosial sangat membutuhkan dan tergantung satu sama lain. Lembaga sosial terbentuk karena adanya interaksi sosial antar masyarakat dan timbulnya kebutuhan yang harus dipenuhi oleh sejumlah lembaga sosial untuk kelangsungan hidup masyarakat.
Adanya interaksi sosial didasarkan pada norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Interaksi sosial juga dilatarbelakangi oleh berbagai alasan dan kepentingan dari manusia di suatu lingkungan masyarakat. Kegiatan interaksi sosial inilah yang nantinya akan melahirkan lembaga sosial. Adanya kebutuhan dan kepentingan masyarakat mendorong adanya interaksi yang berdampak pada terbentuknya lembaga sosial.

Contoh Terbentuknya Lembaga Sosial Akibat Adanya Interaksi Sosial

Terdapat beberapa contoh pengaruh interaksi sosial terhadap pembentukan lembaga sosial. Contoh terbentuknya lembaga sosial ini bisa kita lihat di sekitar kita, di lingkungan pada kehidupan sehari-hari. Lembaga sosial yang terbentuk karena adanya interaksi sosial mencakup banyak bidang, misalnya seperti lembaga pendidikan, lembaga kesehatan atau pun lembaga hukum.

Diantara contoh terbentuknya lembaga sosial akibat dari adanya interaksi sosial adalah lembaga keluarga. Lembaga sosial paling dasar yang terbentuk adalah lembaga perkawinan atau lembaga tingkat keluarga. Terbentuknya lembaga ini bertujuan untuk mempersatukan dua manusia berbeda jenis kelamin untuk membentuk suatu keluarga baru. Lembaga perkawinan ini diawali dari interaksi laki-laki dan perempuan hingga membentuk lembaga keluarga.

  
Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Pembentukan Lembaga Keluarga


Sebagaimana dengan lembaga sosial lainnya, lembaga keluarga juga terbentuk karena diawali dengan adanya interaksi sosial sehingga interaksi sosial memiliki pengaruh yang besar terhadap terbentuknya lembaga keluarga. Antara interaksi sosial dan lembaga keluarga terjalin hubungan saling membutuhkan dan tergantung satu sama lain. Antara interaksi sosial dan lembaga keluarga diikat oleh adanya kebutuhan, kebutuhan manusia untuk mendapatkan pasangan hidup dan keturunan melahirkan adanya sebuah interaksi yang diawali dengan sebuah pernikahan atau lembaga perkawinan. Dari pernikahan itu pada akhirnya melahirkan sebuah keturunan dan membentuk sebuah keluarga  inti. Keluarga sendiri merupakan unit sosial yang terkecil dalam sebuah lembaga atau institusi formal dan non formal yang besar yang disebut dengan lembaga keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar